BAB I Peradaban Bangsa Arab Sebelum Islam
A. Masyarakat Arab Pra Islam

Setelah wafatnya Nabi Isa AS, kepemimpinan Dunia mengalami kekosongan. Manusia makin banyak yang menyimpang dari ajaran yang telah dianut. Mereka memasukkan ajaran-ajaran yang ada serta mengubah isi kitab sucinya. Dalam kegelapan dan kegersangan ini, Allah SWT mengutus Muhammad sebagai utusan (Rasul) dengan membawa ajaran Islam.
Jazirah Arab dalam bahasa Indonesia diartikan Semenanjung Arabia, sebuah kawasan dimana Islam dilahirkan. Jazirah ini berbentuk empat persegi panjang yang sisinya tidak sejajar, terletak di sebelah Barat Daya Asia. Disebelah Barat berbatasan dengan laut Merah, di sebelah Selatan dengan lautan Hindia, disebelah Timur dengan teluk Arab dan di sebelah Utara dengan Irak dan Syria.
Secara Geografis, menurut sejarahwan Syalabi membagi jazirah Arab ke dalam dua Wilayah, yaitu bagian tengah dan bagian pinggiran. Bagian tengah terdiri dari gurun dan bukit pasir serta beberapa pegunungan yang tidak begitu tinggi hingga hujan tidak banyak turun. Akibatnya penduduk hidup berpindah–pindah dari satu tempat ke tempat yang lain mengikuti turunnya hujan dan mencari tanah yang subur guna menghidupi unta dan ternaknya. Karena itu mereka disebut masyarakat nomaden. Dengan tipologi seperti ini orang Arab merupakan suatu kelompok yang susah untuk mengembangkan kebudayaannya.


Bagian pinggiran merupakan bagian maritim, karena itu penduduknya tidak nomaden, sehingga mereka bisa mengembangkan kebudayaannya jauh lebih memungkinkan dibandingkan dengan masyarakat Badui yang nomaden, misalnya mereka dapat mendirikan kota dan kerajaan. Kerajaannya yang besar diantaranya adalah Yaman dan Hejaz. Di wilayah Hejaz inilah Islam dilahirkan.
Hejaz sebagai tempat kelahiran Islam berbeda dengan negara lainnya di Semenanjung Arabia, ia dapat mempertahankan kemerdekaannya, tidak pernah dijajah dan diduduki atau dipengaruhi oleh negara lainnya. Sebab secara ekonomis negara itu tegolong Negara miskin, sehingga negara lain tidak bergairah untuk menjajahnya. Faktor yang lain ialah sejak Nabi Ibrahim, masyarakat Arab sepakat untuk memelihara dan menjaganya dari ancaman dari Dunia luar. Keadaan yang demikian ini sangat mendukung terhadap berkembangnya kebudayaan di kawasan Hejaz.
Hejaz dilihat dari segi sejarahnya merupakan pusat lahirnya agama besar, misalnya agama Nabi Ibrahim. Nabi Ibrahimlah yang membangun Ka’bah di sekitar sumur zamzam pemberian Allah SWT. Dengan hadirnya air zamzam dan Ka’bah itulah kota Mekkah menjadi pusat interaksi dan kebudayaan bangsa Arab, di mana seluruh bangsa Arab bertemu di tempat itu di samping melakukan ibadah juga mengadakan apresiasi seni antara penyair bangsa Arab. Bagi mereka prestasi mengarang syair bukan saja sebagai ekspresi kebebasan berfikir, tetapi juga sebagai instrumen prestige dan mobilisasi masyarakat.
Dengan kata lain, masyarakat penyair adalah masyarakat elite bangsa Arab, karena itu bagi yang mencapai prestasi gemilang seketika itu pula tergolong kelompok elite masyarakat, kendati asalnya dari kelompok masyarakat bawah. Dalam struktur masyarakat yang demikian inilah Islam masuk dengan untaian firman Allah SWT yang terbukti jauh lebih indah dari syair ciptaan penyair bangsa Arab, sehingga keunggulan Al-Qur’an dapat menembus kepercayaan dan agama yang dianut oleh mereka, yaitu agama menyembah berhala.
Menurut catatan sejarah dan beberapa keterangan autentik dalam Al-Qur’an dikatakan bahwa sebelum agama Islam datang, masyarakat Arab menyembah berhala, terdapat sekitar 360 patung berhala yang disembah. Diantaranya yang terbesar adalah Latta Uzza dan Manat. Kepercayaan selain menyembah berhala adalah zoroasta (penyembah api) , penyembah bintang dan langit, khususnya dianut bagian Arab Timur. Penganut agama Yahudi juga ada, tetapi tidak banyak, sebab agama Yahudi adalah khusus untuk Ras Yahuda, dan ras lain menjadi masyarakat kelas kedua bila masuk agama Yahudi.
Karena itulah kehadiran Islam di tengah–tengah masyarakat Arab peluangnya sangat besar, sebab Islam adalah agama yang tidak membedakan antara golongan dan ras. Perbedaan seorang hamba hanya ditentukan oleh kualitas ketaqwaannya pada Allah. Artinya muttaqin adalah masyarakat kelas satu dihadapan Allah SWT.
Zaman sebelum lahirnya agama Islam di tanah Arab disebut masa jahiliyah. Penamaan itu menunjukkan garis batas yang menjadi pemisah antara zaman lama dengan zaman baru, maksudnya antara zaman sebelum Islam dan sesudah datangnya agama Islam. Penduduk tanah Arab, dari segi kebangsaan, terdiri dari bangsa Arab, bangsa Yahudi dan bangsa Persia. Kemudian dari segi kepercayaan, pada umumnya penyembah berhala. Selain itu, sebagian kecil dari mereka juga memeluk agama Majusi, Yahudi dan Nasrani.
Adat Kebiasaan Bangsa Arab Pra Islam
Sistem Pemerintahan Bangsa Arab Pra Islam
Sistem Kepercayaan Bangsa Arab Pra Islam